Traveling: The N*ked Traveler

The N*ked Traveler
Catatan Seorang Backpacker Wanita

oleh: Trinity

Sinopsis:

Ini merupakan buku yang berisi cerita perjalanan Trinity (nama asli dirahasiakan). Bermula dari sebuah catatan harian, kemudian mulai memposting ke sebuah blog dan akhirnya berhasil dibukukan dengan harapan banyak orang yang terinspirasi untuk menjadi independent traveler. Buku ini bukanlah seperti brosur dengan gambar yang indah dan informasi bagaimana mencapai ke sana dan berapa harganya, tapi tentang cerita suka duka di balik perjalanan itu sendiri.

Mengapa disebut The N*ked Traveler?
Banyak orang salah mengerti, dikira cerita tentang orang yang jalan-jalan sambil telanjang. Salah satu media menerjemahkannya sebagai "pengembara b*gil". Padahal tidak ada yang p*rno. Trinity memang sengaja memilih nama yang eye catching dan ear catching. Namun, filosofinya lebih dari itu. Trinity ingin menampilkan tulisan perjalanan yang naked alias "jujur, apa adanya".

Di buku The N*ked Traveler ada sekitar 68 cerita yang dirangkum dalam 7 section:
1. Airport. Berisi cerita seputar di Airport, seperti saat Trinity mesti tidur di bandara saat pesawat delay atau transit karena tidak ingin mengeluarkan duit untuk penginapan di dekat bandara, toilet dan ruang merokok di airport, dan sebagainya.
2. Alat Transportasi. Berisi kejadian saat berada di pesawat, europe train, mobil, dan sebagainya.
3. Life Sucks! Berisi kisah-kisah menyebalkan yang pernah terjadi saat traveling, seperti dideportasi karena ternyata butuh visa, kehilangan paspor, jet lag, dan sebagainya.
4. Tips. Ya sesuai judulnya, disini diberikan saran-saran traveling hemat seperti memanfaatkan teman sesama backpacker yang nemu di jalan untuk patungan dan traveling bareng, penginapan-makan-belanja-dugem yang hemat, cerita-cerita mendapatkan visa, dan sebagainya.
5. Sok Beranalisa. Berisi pendapat-pendapat Trinity mengenai cowok/cewek negara mana yang paling ganteng/cantik, pulau mana saja yang indah, dan sebagainya.
6. Adrenaline. Berisi cerita perjalanan yang memicu adrenalin seperti main-main di amusement parks di berbagai negara, datang ke museum yang menyeramkan bekas penganiayaan beribu-ribu orang oleh kelompok Khmer Merah, bungy jumping, dan sebagainya.
7. Ups! Disini berisi cerita lainnya yang lucu-lucu.

Kemudian di buku The N*ked Traveler 2 ada sekitar 71 cerita yang dirangkum dalam 8 section:
1. Gila-gilaan.
2. Indonesiana.
3. Traveling Membawa Nikmat.
4. Apa Rasanya?
5. Sekolah Di Filipina.
6. Belajar Dari Sini.
7. Bandingkan.
8. Narsis.com.
Untuk detail isinya bisa dibaca sendiri pada bukunya. :D

Sebelum membeli buku-buku Trinity ini saya membaca tulisan-tulisan di blog-nya. Meskipun penulis adalah seorang cewek, tidak menutup kemungkinan bagi cowok-cowok untuk membaca buku ini. Karena semua tulisan dalam buku-buku ini bisa dibilang cukup lengkap dan detail. Mungkin saja informasi dari buku ini bermanfaat bagi kita nantinya.




Read More......

Novel: Travelers' Tale

Travelers' Tale
Belok Kanan: Barcelona!
oleh: Adhitya Mulya, Alaya Setya, Iman Hidajat, Ninit Yunita

Sinopsis:

Keempat orang bersahabat dari kecil. Di masa SMA mereka mulai saling jatuh cinta tanpa pernah tersampaikan. Retno dua kali menolak Francis padahal sebenarnya Farah memendam cinta pada pria itu. Menambah masalah jadi pelik, Jusuf juga sebenarnya menyayangi Farah.

Kemudian sampailah undangan dari Francis kepada ketiga sahabatnya yang memberitahukan bahwa dia akan melangsungkan pernikahan dengan seorang gadis Catalonian, yang diselenggarakan di Barcelona. Keempatnya pun pergi menuju Barcelona dari penjuru yang berbeda dan dengan budget terbatas. Mereka membawa misi masing-masing: mencari jawaban untuk pertanyaan yang tak pernah tersampaikan selama ini.



Read More......

Novel: Negeri Van Oranje

Negeri Van Oranje
oleh: Wahyuningrat, Adept Widiarsa, Nisa Riyadi, Rizki Pandu Permana

Sinopsis:

Kata siapa kuliah di luar negeri itu gampang?

Perkenalkan Lintang, Banjar, Wicak, Daus, dan Geri. Lima anak manusia terlahir di Indonesia, terdampar bersekolah di Belanda demi meraih gelar S2. Mulai dari kurang tidur karena begadang demi paper, kurang tenaga karena mesti genjot sepeda 5 km bolak-balik ke kampus setiap hari, sampai kurang duit hingga terpaksa mencari pekerjaan paruh waktu; semua pernah mereka alami.

Selain menjalani kisah susah senangnya menjadi mahasiswa rantau di Eropa, mereka juga menjalin persahabatan dan berbagi survival tip hidup di Belanda. Mereka pun bergelut dengan selintas pertanyaan di benak mahasiswa yang pernah bersekolah di luar negeri: untuk apa pulang ke Indonesia? Dalam perjalanan menemukan jawaban masing-masing, takdir menuntut mereka memiliki keteguhan hati untuk melampaui rintangan, menggapai impian, serta melakukan hal yang paling sulit: the courage to love!

Novel ini ditulis dengan gaya lincah, kocak, sekaligus menyentuh emosi pembaca. Kita juga akan diajak berkeliling mulai dari Brussels hingga Barcelona, mengunjungi tempat-tempat memikat di Eropa, dan berbagi tip berpetualang ala backpacker.



Read More......

Novel: Negeri 5 Menara

Negeri 5 Menara
oleh: Ahmad Fuadi

Sinopsis:

"Orang berilmu dan beradab tidak akan diam di kampung halaman
Tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang
Merantaulah, kau akan dapatkan pengganti dari kerabat dan kawan
Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah berjuang."

Alif Fikri lahir di pinggir Danau Maninjau dan tidak pernah menginjak tanah di luar ranah Minangkabau. Masa kecilnya adalah berburu durian runtuh di rimba Bukit Barisan, bermain bola di sawah berlumpur dan mandi di air biru Danau Maninjau. Tiba-tiba saja dia harus naik bus tiga hari tiga malam melintasi punggung Sumatera dan Jawa menuju sebuah desa di pelosok Jawa Timur. Ibunya ingin dia menjadi Buya Hamka walau Alif ingin menjadi Habibie. Dengan setengah hati dia mengikuti perintah Ibunya: belajar di pondok.

Mantra sakti "man jadda wajada", artinya "Siapa yang bersungguh-sungguh pasti sukses" telah menjadi motivator bagi Alif dalam menuntut ilmu di Pondok Madani (red, Pondok Modern Gontor, Ponorogo, Jatim). Alif bersahabat dengan lima Sahibul Menara yaitu Raja dari Medan, Said dari Surabaya, Dulmajid dari Sumenep, Atang dari Bandung, dan Baso dari Gowa. Di bawah menara masjid yang menjulang, mereka menunggu Maghrib sambil menatap awan lembayung berarak pulang ke ufuk. Di mata belia mereka, awan-awan itu menjelma menjadi negara dan benua impian masing-masing. Di lima negara yang berbeda, di lima menara impian masing-masing. Yang mereka yakini adalah: Jangan pernah remehkan impian, walau setinggi apa pun. Tuhan sungguh Maha Mendengar.

"Aku melihat air menjadi rusak karena diam tertahan
Jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, kan keruh menggenang."



Read More......

Advertisement

Copyright © 2010 Dufan Blog's All rights reserved.
Wp Theme by Templatesnext . Blogger Template by Anshul